Minggu, 03 Juli 2011

Minum Antibiotik

Pipis Pasca Khitan

Alhamdulillah.. TBB, Tak Berhenti Bersyukur atas semua karunia yang telah Alloh berikan. Pasca khitan, keadaan fahim secara umum baik-baik saja, tidak rewel bin manja seperti yang umi bayangkan sebelumnya.

Keluhan fahim, awal khitan adalah saat dia akan pipis. 3 Jam pasca khitan, dia kebelet pipis, dan dia nyampein ke umi, "umi fahim mo pipis", hayyuk nak umi anterin... truss dia bilang sakit umi.. ga jadi pipis deh... wew.. dia terus main game di games.co.id. 1 jam kmudian dia ngeluh pengen pipis lagi, tapi takut sakit katanya. Karena sudah 2 kali, umi paksain dia untuk pipis ke kamar mandi. Eitss.. dia ga mau lagi katanya cuma kebelet. Alo anakku.. klo kbelet itu kdu dikeluarin. huhuhuhuh...akhirnya sambil nangis tereak2 sakit... dia berhasil pipis buwanyaakkk... :D...Sebenernya dia itu nangisnya bukan karena sakit, tapi karena takut sakit :D..

Setiap mau pipis, dia selalu takut, akhirnya umi jelasin baik-baik pake krayon. Mas Fahim, titit mas itu sama dengan kerayon ini. kebetulan mas fahim sudah pernah umi tunjukin video khitan di youtube. dia cuma geli2 dikit :). Umi analogikan titit mas itu sama dengan kerayon. Jadi saat dikhitan yang dipotong adalah kulit luar, umi analogikan dengan kertas pembungkus kerayon. Kertas kerayon umi tarik... kemudian umi gunting kertasnya... akhirnya tinggal ujung dalemnya yang terlihat. Nah.. umi lanjut jelasin klo mas fahim pipis, pipisnya itu keluarnya dari ujung, jadi ga kena luka. Jadi klo umi ingin membersihkan ujung dengan tisu yang dibasahin ga akan perih. Alhamdulillah setelah umi jelasin, klo pipis si fahim udah ga takut lagi :).

Terima kasih yha Alloh, mas fahim bisa mengerti dan tidak rewel :).

Jumat, 01 Juli 2011

Khitan

Tanggal 29 Juni 2011 Fahim dikhitan aka disunnat. Alhamdulillah fahim antusias dan seneng banget :D. Bersama 5 orang temannya di komplek, dia dieksekusi dan kbetulan bertempat di rumah Fahim. Dengan menggunakan meja yang dipinjem dari masjid (meja serbaguna - meja prasmanan, meja khitan wwkkwk), dilapisi dengan kasur tipis, sprei dan perlak tipis :).

Tetangga di komplek juga ikutan sibuk ngurusin kegiatan ini. Jadi dimulai dengan kumpul di masjid, anak-anak komplek bermain bersama yaitu dimulai dengan pembacaan cerita dan bermain balon serta makan-makan snack kecil  yangdipandu oleh pak jery, pak joko dan pak zaki.

Saat pak mantri datang, sbenernya pengen kenalan dulu, cuma kok klupaan yhaa... :D. Pak mantri selesai mempersiapkan alat2 di rumah mas fahim, dan  akhirnya tibalah saatnya, satu per satu para kandidat dipanggil ke rumah mas fahim untuk dieksekusi. Rata-rata mereka menangis saat disuntik bius di kedua bagian, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kulup dengan menggunakan metode electric couter. Dengan metode ini pendarahan menjadi minimal, dengan proses menjahit menjadi lebih cepat dan rapih. Cukup dengan biaya 350 ribu, prosesi ini berjalan lancar dan cepat karena pak mantrinya memang profesional (sudah terbiasa menyunat massal :D). Rata-rata tiap anak dieksekusi maksimal 8 menit.

O iya, teman teman mas fahim yang disunat itu namanya Kak Hizbil (klas 6), Kak Fais anak ust mu'tasyim (Klas 2), Rafid (6 th), Azmi (5th), Fahim (4 th), dan insidental one si Rafi (3,5th).

Rencananya 7 anak yang akan dieksekusi, namun ada 2 yang gugur yaitu Hamza (karena sakit dan panas tinggi) dan Anas (masih takut melihat pak Dokter) :D. Meskipun 2 gugur, namun ada 1 lagi yang tiba2 mau dikhitan, yaitu Rafi. Dari awal ayah Rafi emang serius melihat prosesi pemotongan :D. Dan tiba saat smuanya akan selse, ayah rafi datang ke rumah mas fahim membawa rafi yang sudah siap dieksekusi. Surprise, dia mau :D. Selamat yha rafi... kamu memang hebat naaakk :D.

Tampaknya kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutin tahunan komplek Griya Ihsani I :D. Kedepannya diharapkan pak mantri melakukan perkenalan terlebih dahulu serta tidak memakai baju putih yang identik dengan dokter :D, karena ternyata sbagian anak masih trauma dengan dandanan dokter :D.