Minggu, 20 November 2011

Fahim Sekolah

Wah Kayanya, umi belum pernah posting tentang permulaan sekolah mas Fahim. Alhamdulillah tahun ajaran baru 2011 ini tepatnya di bulan juli, fahim sekolah di TK Rahmania. Kenapa sekolah di sini, karena setelah trial beberapa hari, alhamdulillah sekolah ini lumayan cocok untuk Fahim. Selain itu juga ada beberapa teman komplek juga, yaitu Azmi, Kayyisa, Rehal dan Caca. Beberapa dari mereka terpisah-pisah kelasnya, Fahim dan Rehal di kelas TK A1, Azmi di TK A2, Kayyisa di TK B3, dan Caca di TK B2.

Awal-awal sekolah, fahim dianter jemput oleh mbak Lita (sepupu umi). Sifatnya yang pemalu dan tidak cepat bersosialisasi membuat dia tidak terlalu senang bersekolah. Dia selalu minta ditemeni mbak Lita. Kemanapun mbak Lita pergi, selalu dicari oleh Fahim (Info dari Bunda Sasa).

Wali kelas TK A1 namanya bunda shasha. Bundanya cantik dan baik hati :). Alhamdulillah Fahim suka sama beliau. Karena TK Rahmania menggunakan metode sentra-sentra, sehingga dalam waktu 1 minggu guru-guru fahim ga selalu bunda shasa, namun bergantian sesuai Temanya :). Sentra-sentra tersebut ada sentra ibadah, sentra balok, senta main peran, dan eskul (renang, melukis dan menari).

Cerita pasca Lebaran

Setelah lebaran, fahim sudah ga dianter lagi oleh mbak Lita, karena mbak Lita kangen rumahnya terus, jadi dia ga ke Jakarta lagi (tadinya mau kuliah). Alhamdulillah masih ada om Najmul (suami tante Ita) yang masih liburan di Indonesia karena istrinya baru melahirkan. Mas Fahim dianter dan dijemput oleh Om Najmul. Si Fahim tetep nggak mau ditinggal, dia maunya ditemenin selama di sekolah, karena tidak memungkinkan, akhirnya Fahim libur sekolah dulu selama 1 minggu (kebetulan dia sakit batpil). Karena masih TK, umi dan abi tidak terlalu menuntut fahim untuk sekolah, karena umi dan abi pengennya fahim sekolah karena dia memang suka dan bukan terpaksa.

Awal masuk sekolah lagi, fahim dianter oleh Umi. Alhamdulillah, dia sudah mau ditinggal (ga ditemeni di kelas). Setelah beberapa hari fahim ternyata tetep ga mau ditinggal pulang (harus ditemeni di skolah, meskipun tidak dikelas)/ Huuuumm.. Umi sedikit kesal karena ternyata mas Fahim agak susah diajak mandiri :D (emosi sesaat), akhirnya abi njelasin ke umi, klo fahim itu bisa, namun harus bertahap, jangan terlalu dipaksa, dimulai dari ditemeni di kelas, pengantar menjauh, dan lama-lama menjauh hingga dia berani sendiri. Dan hal itu kita jalankan, hasilnya Alhamdulillah, stelah masuk 3 minggu pasca lebaran, Mas Fahim sudah bisa ditinggal (hanya diatar dan dijemput).

Setelah beberapa hari dianter dan ditemeni umi bersekolah, abi menawarkan mbak via, untuk nemenin fahim, selain karena mas fahim ga mau ditinggal, tujuaannya adalah agar mbak via mau bangun pagi. Alhamdulillah gayung bersambut, mbak via mau nganter dan nemenin mas Fahim di sekolah. stelah beberapa hari dianter dan ditemeni mbak via, fahim mulai gerah, karena mbak via tetep aja bangun siang, sehingga mas fahim telat masuk sekolah. Akhirnya dengan inisiatif dan keputusan dari dia sendiri, dia memutuskan untuk ga usah dianter dan ditemenin mbak via. Alhamdulillah yha Alloh, ternyata sabar itu indah, biarkan dia dewasa stelah datang waktunya (tidak perlu dipaksa) :).

Hingga hari ini, fahim dianter oleh abi dan dijemput oleh pak Madina (satpam komplek)