Jumat, 01 Juli 2011

Khitan

Tanggal 29 Juni 2011 Fahim dikhitan aka disunnat. Alhamdulillah fahim antusias dan seneng banget :D. Bersama 5 orang temannya di komplek, dia dieksekusi dan kbetulan bertempat di rumah Fahim. Dengan menggunakan meja yang dipinjem dari masjid (meja serbaguna - meja prasmanan, meja khitan wwkkwk), dilapisi dengan kasur tipis, sprei dan perlak tipis :).

Tetangga di komplek juga ikutan sibuk ngurusin kegiatan ini. Jadi dimulai dengan kumpul di masjid, anak-anak komplek bermain bersama yaitu dimulai dengan pembacaan cerita dan bermain balon serta makan-makan snack kecil  yangdipandu oleh pak jery, pak joko dan pak zaki.

Saat pak mantri datang, sbenernya pengen kenalan dulu, cuma kok klupaan yhaa... :D. Pak mantri selesai mempersiapkan alat2 di rumah mas fahim, dan  akhirnya tibalah saatnya, satu per satu para kandidat dipanggil ke rumah mas fahim untuk dieksekusi. Rata-rata mereka menangis saat disuntik bius di kedua bagian, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kulup dengan menggunakan metode electric couter. Dengan metode ini pendarahan menjadi minimal, dengan proses menjahit menjadi lebih cepat dan rapih. Cukup dengan biaya 350 ribu, prosesi ini berjalan lancar dan cepat karena pak mantrinya memang profesional (sudah terbiasa menyunat massal :D). Rata-rata tiap anak dieksekusi maksimal 8 menit.

O iya, teman teman mas fahim yang disunat itu namanya Kak Hizbil (klas 6), Kak Fais anak ust mu'tasyim (Klas 2), Rafid (6 th), Azmi (5th), Fahim (4 th), dan insidental one si Rafi (3,5th).

Rencananya 7 anak yang akan dieksekusi, namun ada 2 yang gugur yaitu Hamza (karena sakit dan panas tinggi) dan Anas (masih takut melihat pak Dokter) :D. Meskipun 2 gugur, namun ada 1 lagi yang tiba2 mau dikhitan, yaitu Rafi. Dari awal ayah Rafi emang serius melihat prosesi pemotongan :D. Dan tiba saat smuanya akan selse, ayah rafi datang ke rumah mas fahim membawa rafi yang sudah siap dieksekusi. Surprise, dia mau :D. Selamat yha rafi... kamu memang hebat naaakk :D.

Tampaknya kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutin tahunan komplek Griya Ihsani I :D. Kedepannya diharapkan pak mantri melakukan perkenalan terlebih dahulu serta tidak memakai baju putih yang identik dengan dokter :D, karena ternyata sbagian anak masih trauma dengan dandanan dokter :D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar